Tentang Skripsi, Kala Itu…

Bismillahirrahmanirrahim..

Lagi suka nulis nostalgiaan nih… Kali ini tentang skripsi..

Dulu, waktu aku masih SMA, aku awam banget soal skripsi. Aku kan dulu nulis novel-novelan, yang di dalemnya ada anak kuliahannya… haha, nggak mudeng juga walaupun udah nanya my daddy bear. Jadi memang, experience is the best teacher.

Sejujurnya memang, pengerjaanku tentang skripsi itu lambat. Ngajuin judul juga santai-santai, nggak inget kalau judul sangat bisa ditolak. Itu yang nggak aku perkirakan. Aku nyari judul yang bener-bener aku suka dan aku pengen kerjain, ternyata nggak mudah. Kadang perlu juga demi kesingkatan pengerjaan, biar nggak suka, kerjain aja yang penting beres.

Akhirnya judulku diterima. Setelah pengerjaan beberapa waktu, judulku dirubah, huwee.. Padahal aku udah beli buku-buku yang menunjang judul pertama itu. Terus dengan kebaikan hatinya, pembimbing I mengusulkan judul baru. Aku ajukan lagi ke komisi. Diterima. Aku harus ngurus surat ijin penelitan lagi. Surat ijin masuk RS buat ngubek-ubek Rekam Medis pasien, dll. Masalah ngurus surat-surat ini butuh waktu juga, makin molor lah skripsiku.

Dengan keambisiusanku yang begitu letoy. Aku berusaha menghidupkan bara. Jadi, aku tipe yang begitu nyala, bisa tahan lama. Tapi masalah nyalainnya itu yang rada susah, hahaha. Beruntung, kemalesan itu nggak lama-lama. Di tenggat waktu terakhir, aku berjuang keras supaya api yang sudah menyala nggak padam lagi. Sempat off FB, karena salah satu penyebabku nggak konsen ya itu.

Kalau udah nyala semangatku, aku bakal duduk di depan laptop sampai pagi, sampai aku ngerasa harus tidur buat jaga keberlangsungan kesehatanku. Semangat 45 buat pergi ke kampus, konsultasi ke kedua pembimbingku yang baik hati. Sampai akhirnya aku bisa seminar proposal, dan kemudian seminar hasil. Ceritaku tentang Skripsi ada di sini.

Belum lagi masalah seminar, buat ngurusin seminar itu nggak mudah juga, menghubungi dosen, pinjem alat dan tempat, cari konsumsi, kenang-kenangan buat pembimbing. Dan harus diundur waktu seminar… hwaaah… Kebayang ribetnya. Harus diundur ke hari pertama Ramadhan. Tapi ternyata, itu belum apa-apa dibanding temenku karena harus nunggu pembimbing yang baru ditinggal ayahanda berpulang. Cerita lain tentang Seminarku ada di sini.

Tadi baru denger sedikit cuplikan tentang Himmah, yang mana secara bahasa itu berarti niat, kehendak, dan tekad. Himmatul ‘Aliyah berarti Obsesi yang Kuat..

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Sesungguhnya Allah telah menetapkan kebaikan-kebaiakan dan kejahatan-kejahatan kemudian menjelaskannya, maka barang siapa yang bermaksud berbuat kebaikan lalu belum sempat mengerjakannya, Allah mencatat disisinya sebagai satu kebagaikan sempurna. Dan jika dia bermaksud berbuat kebaikan lalu dia mengerjakannya, Allah mencatatnya sepuluh kebaikan dan akan dilipat gandakan sampai tujuh ratus lebih, hingga dilipatgandakan yang banyak sekali. Dan jika dia bermaksud berbuat kejahatan, tetapi dia tidak mengerjakannya, Allah mencatat baginya disisiNya satu kebaikan yang sempurna. Dan jika bermaksud berbuat kejahatan dan melakukannya, maka Allah mencatat baginya satu kejahatan”. (HR. Buhari dan Muslim)

Jadi, soal obsesi, tampaknya aku harus genjot lagi, karena aku pengen punya obsesi tinggi yang bermanfaat.

Ini link buat tau Himmah lebih banyak… TOENG