Putri Kembang Jahe

Bismillahirrahmanirrahim…


please, come to me

putri kembang jahe termenung menunggu pangeran kembang jahe berkuda putih

lama ia menanti, tak juga ia menemukannya

maka suatu hari, sebuah sulur menawarkan bantuannya

namanya sulur cinta

ia menyatukan hati-hati yang terpisah

kembang jahe mengiyakan, “ya, bantulah saya, sulur”

lalu keesokan harinya, ketika matahari terbit

putri kembang jahe terperangah

di sampingnya, berdiri tegak seorang pangeran kembang jahe yang tidak terlalu tampan

berlubang-lubang

“siapa kau?” tanya putri kembang jahe

“aku pangeran kembang jahe, sulur cinta menarikku kemari.”

“maafkan sulur cinta, ia hanya mencarikanku pasangan.”

“tak apa, aku pun demikian, tapi kau terlalu cantik untukku.”

“aku pun tak mencari ketampanan, lubang di tubuhmu telah berkata segalanya, kau kembang yang gigih.”

“yah… ini sisa-sisa perlawananku pada musuh kita semua.”

“jadi, apakah kau tak menyesal berada di sini?”

“tentu tidak, di sini indah, terlebih karena kau ada di sini, semua menjadi terlihat lebih indah.”