Gone

Bismillahirrahmanirrahim..

Kemarin sore, waktu pulang pelatihan aku berpapasan keranda yang sedang mengantar jenazah. Hanya sedikit yang mengantarkan. Lalu aku mengingat lagi tentang kematian. Allah baik sekali karena beberapa waktu aku melupakannya.

Sore hari ba’da maghrib sendiri di rumah. Ada sms yang menanyakan kebenaran berita bahwa salah satu sahabat kala SMP meninggal. Aku yang sama – sama tidak tahu, berusaha mencari tahu. Sambil menangis, sambil berharap bahwa itu hanya ulah iseng manusia yang cari sensasi. Tapi di sudut hati melakukan pembenaran bahwa tak mungkin ada asap kalau tak ada api.

Kami.. Teman-teman SMP yang sejak dulu kusebut nama mereka dengan Embun Bening, mencari tahu. Ba’da isya, berita itu diklarifikasi.

Benar, benarkah? Sahabatku itu, yang dulu selalu bermain bersama. Memainkan peran lucu sebagai istri Tn Ericsson, Tn Motorola? Yang mencari ide naskah Banana Banunu? Yang suatu kali sedang bete, lalu kami mengurung diri di samping kelas, dan aku menyediakan tas untuk menjadi samsaknya.

Dia tidak pernah curhat. Tidak pernah ingin berbagi kesedihannya. Ia tetap misterius di balik kelembutannya.

Yang suatu saat mengajakku pergi mencari perlengkapan menikah. Cekakak cekikik di stan khusus wanita. Yang bolak-balik memintaku mampir ke rumah suaminya.

Tanjung, ingat nggak waktu aku pertama kali main ke rumahmu? Kamu curang, sudah sering main ke rumahku, aku baru kali itu. Senang akhirnya bisa main ke sana. Kamu ingat, disuguhi apa aku waktu itu? Rebusan pepaya muda dan sambal asam. Duduk di teras belakang. Sejak saat itu, itulah menu favoritku Njung.. Sekarang aku harus menahan nyeri kalau memakannya? Mungkin iya, mungkin malah bahagia.

Lalu saat tiba-tiba kamu main ke rumah, setelah sekian lama, kamu kan sibuk Njung.. Saat itu Lebaran. Kamu dan suamimu mampir padahal masih banyak yang harus dikunjungi, makasih ya sayang.. Makasih.

Beberapa waktu yang lalu aku bbm kamu, Njung. Pengen ngasih foto yang kamu minta… Berkali 2 kucoba tetap tidak terkirim. Hanya berharap kuota mu habis.. Dan nanti suatu saat kamu menyapa lagi..

Aku hapal rumah Mbahmu, masih. Karena dulu aku sering ke sana kan? Ngobrol macam2… Shalat jamaah..

Tanjung… Watson marah besar saat tahu Sherlock Holmes ternyata masih hidup. Dia selalu berdoa supaya sahabatnya itu berhenti mati. Aku nggak mungkin berharap begitu Njung. Aku hanya bisa berharap supaya mampu menahan kesedihanku. Berdoa untukmu. Kami semua sayang kamu… Tapi Allah lebih sayang..

Allahummagfirlaha warhamha wa’afiha wa’fu’anha.. 

8 thoughts on “Gone

Leave a reply to Haya Najma Cancel reply