Mengapa Semua Tentang Cinta dan Nikah?

Bismillahirrahmanirrahim…Ini tentang buku koook. Setelah dilihat di daftar lemari buku online-ku ternyata kebanyakan tentang 2 hal itu, cinta dan nikah. Hahaha. Kata mbak Zee2, kurang variatiiippp. Iya juga, ngakuuu. Kenapa yaa?

Kenapa buku nikah? Sebelumnya sebenernya aku nggak punya buku nikah, cuma ada di buku fiqh, munakahat. Dan karena pingin tau lebih banyak, pernah 1 hari itu uangku habis buat beli buku tentang nikah. Dan kalau ada buku yang menarik dan ringan, aku beli juga.

Kenapa selalu novel cinta? Kadang membeli suatu buku, selalu dipengaruhi banyak pertimbangan. Dan dihitung dari pertimbangan itu, kenanya ke novel cinta melulu. Misal: novel cinta lebih ringan, lebih murah, lebih menarik. Novel yang paling banyak di toko buku.

Nggak pernah baca buku agama. Baca dong.. Tapi sejak ‘selalu nggak ada judulnya kalau ngentri di GR’ jadi nggak pernah masukin lagi. Tapi tetep, jumlahnya masih kalah sama yang tentang cinta atau nikah 😀

Nggak pernah baca buku berat? Buku kedokteran termasuk berat atau enggak ya? Mungkin inilah faktor utama, yang seharusnya memang nggak boleh dijadikan alasan. Tapi memang betul, ini buku utama buat seorang yang belum bekerja: like me. Masih jadi kewajiban. Ehm, bahkan sesudah bekerja, masih harus baca perkembangan kedokteran. Dari mana? dari buku kedokteran. Dan meskipun nggak sering baca, buku-buku ringan selalu jadi pelarian.

Jadi, maafkan kalau lemari goodreads-ku nggak bervariasiii, ihihihhi.. maafffff… aku pengen juga siihh… tapi sungguh, masih susah untuk menamatkan. Baca di depan, kadang keputus… Smoga bisa yaaa.. istiqomah, aamiin, aamiin…

Jadi, santap malam kali ini bukan Catatan Hati Seorang Istri, maupun Catatan Hati Seorang Bunda, melainkan Catatan Hati Seorang Dokter. Buku yang aku pinjam dari juragan buku: Mba Avis.